Gue dapet kata kata ini sekitar dua minggu yang lalu, waktu pendeta di geraja gue khotbah dengan tema "The Secret Place"Sebenarnya itu pendeta nggak ada ngomong 'keluar dari zona nyamanmu', tapi entah kenapa seperti ada yang negor negor gue gitu, dan kata 'keluar dari zona nyamanmu' itu selalu terbawa bawa di pikiran gue.
Selama ini mezbah yang gue bangun memang berantakan, bahkan sangat berantakan. Gue keenakan dengan tidur nyenyak gue semaleman. Nggak sadar kalo gue harus bangun pagi untuk Saat Teduh. Huuuhh.... rasanya nggak ada yang menandingi enaknya tidur nyenyak...
Setelah sekian lama gue berada di 'zona nyaman' ini, secara langsung nggak langsung Roh Kudus negor gue. Semakin gue mau mendengar apa kata Tuhan, semakin kuatlah taktik si iblis untuk mempertahankan keberadaan gue di zona nyaman itu.
Woooooww.....selangkah demi selangkah gue mulai meberanikan diri gue untuk melawan semua kenyamanan itu. Tapi berat banget, hanya mudah untuk di ucapkan. Begitu juga ketika gue membaca Alkitab. Ketika gue mulai membaca Firman itu, gue merasa itu sangat mudah. Begitu pula ketika gue tiba di gereja, bertemu dengan kakak2 rohani, dan hamba hamba Tuhan. Ketika mereka mulai menceritakan tentang kebenaran Firman Tuhan, aku yang mendengar merasa itu mudah banget untuk di dengarkan.
Ya....memang sangat mudah apabila sekedar membaca, melihat dan mendengar. Namun yang menjadi nilai utama adalah prakteknya. Di mana kita mau melakukan semua kebenaran dari isi Firman itu.
Setiap detik yang gue lewati, gue mencoba untuk melawan keinginan daging gue. "Roh memang penurut, tapi daging lemah". Yuuuppp... betul banget tuh Firman. Dan akhirnya, gue putuskan untuk keluar dari zona nyaman ini. Tapi jika gue mengandalkan kekuatan gue pribadi itu semua nggak mungkin. Hanya Tuhan yang mampu membantu semua yang akan kita lakukan, asalkan kita mau dan berkomitmen akan sesuatu yang menjadi keputusan kita di situlah pekerjaan Tuhan nyata.
Gue pun kembali memulai kebiasaan baru itu. Gue memulai semuanya dari awal, dan gue katakan, "Tuhan, mampukan aku untuk membangun mezbah bersamaMu".
Dan sekarang, gue merasa setiap hari hari yang gue jalani kini penuh warna. Terasa banget kalo Tuhan sayang sama gue. Semakin bangga gue memiliki Bapa yang sayang kepada anakNya, sekalipun gue pernah menjauh dariNya. Bapa...ampuni aku, dan jangan biarkan aku kembali ke dalam zona itu. Mampukan aku untuk berjalan bersamaMu.
Terima kasih .. Bapa.
By : Your cHild.
